Perjuangan ku terbayar sudah Magister Pendidikan Bahasa Inggris
Alhamdulillah syujud syukurku, takhenti-henti nya bersyukur atas segala nikmat dan karunianya kepada Allah SWT. Pada hari sabtu 31 agustus 2019 adalah hari yang paling bersejarah dalam kehidupanku, Allah telah menakdirkan diriku untuk mendapatkan penghargaan dalam bentuk penobatan wisudawan dan bergelar M.Pd (magister pendidikan bahasa Inggris) 2019. Untuk mendapatkan gelar tersebut bukanlah suatu hal yang mudah buat saya, saya adalah seorang pekerja keras saya membiayai kuliah saya sendiri tanpa bantuan orangtua atau siapapun,demi kuliah saya rela untuk bekerja di dua tempat sekaligus mempunyai dua profesi berbeda, bekerja sebagai guru bhs Inggris di SD dan juga sebagai Front office agent di sebuah hotel di Malan. bekerja mengajar dan kuliah telah saya lalui. Banyak cerita perjuangan saya terkadang tidak tidur karena susah mengatur jadwal ketika kerja hotel dapat shift malam artinya saya harus bekerja mulai Pukul 22.00 wib – 07-00 wib pagi dan jam 8-00 wib pagi sudah harus presentasi dan kuliah sampai jam 20-00 wib malam, tidak hanya sampai disitu, terus malam nya bekerja lagi di hotel shift malam lagi, bukan hanya itu terkadang pagi ngajar sampai siang, lanjut kerja hotel, tidak tidur sudah jadi hal biasa,lembur tugas, lembur kuliah, lembur buat PPT untuk presentasi, membuat soal untuk anak-anak di sekolah, sunguh dua tahun yang sangat sibuk dan dua tahun yang luar biasa. Saya tidak mengeluh, saya justru bangga atas pencapaian saya hingga saya mendapatkan gelar M.Pd, lulus tepat pada waktunya 2 tahun dan bukan hanya itu saja saya juga mendapatkan predikat "Cumlaude", sungguh terbayar sudah segala daya, upaya dan perjuangan saya selama ini. Gelar magister Pendidikan Bhs inggris ini telah membalut dalam rangkaian namaku. Saya bukan orang biasa saat ini saya kini telah memiliki identitas baru sebagai manusia yang 'katanya' memiliki "Intelaktual" dalam berfikir dan bersikap. Sebagai manusia, predikat Magister pendidikan bhs Inggris tentunya bukan hanya sebuah gelar melainkan sebuah tantangan baru dan tanggung jawab besar, sebuah nama dan gelar haruslah memiliki kapabilitas yang dapat dibuktikan. Terbukti handal dan mampu untuk berjuang demi tegaknya sebuah ilmu. Apalagi ini adalah gelar penganugerahan dalam bidang pendidikan di dalamnya terkandung dua hal yang paling vital yaitu “mendidik” dan “terdidik” karena kita adalah seorang pendidik. Saya berjanji pada diri saya akan membuktikan bahwa saya memang layak mendapat dan membawa gelar itu, saya akan mempertanggung jawabkan gelar ini kepada masyarakat, keluarga dan terlebih Allah SWT. Saya akan menjadi contoh yang baik bagi generasi muda, menginspirasi mereka karena mereka penerus bangsa. Ditanggan kita pada pendidik, mereka akan tumbuh dan berkembang, dengan menanyakan loyalitas dan kemampuan kita dalam menyampaikan ilmu-ilmu yang sudah kita dapatkan dari universitas. Saya pikir bahwa gelar kependidikan adalah gelar yang paling berat karena memiliki “responsibility” yang sangat besar dibanding dengan lainya, bisa dibayangkan jika kita salah mengajarkan sesuatu atau menyampikan ilmu maka akan menyesatkan bagi siswa. Berangkat dari situ saya akan berusaha untuk menjadi pendidik yang baik, berusaha profesional nantinya dan bercita-cita menjadi pendidik dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Saya pikir, menjadi pendidik adalah sebuah karya yang nyata untuk membangun suatu bangsa. Untuk sampai di titik ini tak lupa rasa terima kasihku kepada smua yang telah mendukung, mendoakan, dan selalu ada buat saya. Ibuk wati’ah ibu saya tercinta you are my heart and my soul (jiwa ragaku) , Bapak Mulyono my step dad yang sedikitpun gak pernah menggap beliau step-dad karena beliaulah yang membesarkan saya ketika ayah kandung saya sudah meninggal. Mas Andri my beloved brother yang selalu jadi Best partner jadi teman curhat sahabat sejati kakak dan inspirator dalam hidupku juga orang yang berpengaruh dlm kehidupanku. Mas Hadi Purwanto my first brother juga selalu hadir dan memberi dukungannya buatku. Alm Kakek(P.Soiman) biasa aku pangil beliau bapak gede atau pak wek, seseorang yang juga berpengaruh dalam kehidupan saya mengajarkan saya untuk menjadi pribadi yang baik di semua situasi dlm kehidupan ini. Keluarga besar di Blitar yang selalu mendukung saya mendo’akan saya thanks for carring and loving, Bapak ibu guru dan dosen yang pernah manjadi guru dan dosen saya, terima kasih yang tak terhingga. Pak Kasmari dan Pak Prayitno kepala sekolah yang telah mempercayakan saya mengajar dan mengaplikasikan ilmu yang saya dapat dari Universitas di lembaga beliau terima kasih kesempatanya, Bapak ibu guru di SD Negeri Kebobang 5 (P.jiono ,B.Erna, B.Atim, B.Wiwik, B.Suleha, B.Elok, P.Havid) Bapak Ibu Guru di SD Negeri 2 Wonosari (B.Umi, B.Elly, B.Rian. B.Ima, B.Yuke, P.Solikin, P.Solu,P.Jalu,P.Singgih,P.Pri), saya bangga pernah manjadi bagian dari bapak ibu guru menjadi pengajar. Teman-teman kantor terutama Fo Crew (Mamak cuwiwit, Mas David,Mas Maxi, Mas,Yefta,Mas Andre)Mb.Ica,Cece, P.GM my best Boss I ever had,pokoknya semuanya di Ollino garden Hotel) terima kasih telah mendukung saya saat saya suka ganti dan minta jadwal ini itu dan memberikan ijin jika butuh untuk keperluan sekolah dan kuliah, tak lupa teman-terman sahabatku tercinta di UMM Malang Kelas B Magister Pendidikan Bhs Inggris (B.Ida, P.Anton ,P.Mulis, Mb.Herlin ,Mb.Fahima ,Mb.Ayu, Mb.Samia, Ms.Dwi dan Dek Lastri) bangga pernah berjuang dengan kalian bangga pernah kenal kalian, kalian orang-orang hebat bersyukur punya kalian. I’am everything I’am terima kasih yang tak terhingga buat smuanya without all of you I coudn’t make it so far. Thank you, Thank you Thank you...........Love you and Alhamdulillah.
Komentar
Posting Komentar